TRIBUNJAMBI.COM, MUAROBUNGO - Masyarakat Bungo Dani mengeluh dengan pelayanan yang diberikan pihak PLN Bungo. Soalnya, listrik di kawasan mereka sering mati.
Menurut Rahmi, (40) warga Lorong Sepakat, listrik yang sering mati akhir-akhir ini sering membuatnya kesal. Dalam satu hari saja listrik mati hingga berkali-kali.
Seringnya mati lampu, membuat ia khawatir mendapatkan kerugian yang besar. "Matinya mendadak terus. Bila terulang terus-terusan. Bisa rugi kita. Alat elektronik kita bisa rusak," katanya, Senin (8/4).
Seharusnya, katanya, jika PLN Bungo hendak melakukan pemadaman, sebaiknya mengumumkan lebih dahulu. Baik melalui media masa, atau menggunakan mobil keliling dengan menggunakan alat pengeras suara.
"Umumkan di media. Jadi kita bisa siap-siap. Terutama untuk memasak. Di sini masyarakat rata-rata masaknya menggunakan listrik semua," ujarnya kesal.
Hal yang sama juga diungkapkan Maria. Menururnya, pada akhir-akhir ini, listrik di Kota Bungo memang sering mati. "Kami bayar tiap bulan. Tapi pelayanan yang kami terima kurang memuaskan," ujarnya.
Humas PLN Bungo, Junaidi mengakui pada Sabtu yang lalu memang ada pemadaman listrik di Bungo. Alasannya karena ada perbaikan jaringan, seperti penebangan pohon yang sudah meyentuh kabel listrik.
"Sebelumnya sudah kami beritahu dan meminta izin kepada Bupati Bungo soal ada pemadaman sementara. Beberapa instansi juga sudah kami beritahu," ujarnya.
Katanya, jika aliran listrik mati sesekali, itu karena adanya gangguan sistem dan jaringan. "Kadang ada plastik yang nyangkut di kabel. Kadang ada hal lain seperti konslet, gardu pecah dan lain sebagainya yang tidak kita duga. Kami minta kepada warga agar bisa mengerti dengan kondisi ini. Sebenarnya kami juga tidak ingin adanya pemadaman," ujarnya.
Menurut Rahmi, (40) warga Lorong Sepakat, listrik yang sering mati akhir-akhir ini sering membuatnya kesal. Dalam satu hari saja listrik mati hingga berkali-kali.
Seringnya mati lampu, membuat ia khawatir mendapatkan kerugian yang besar. "Matinya mendadak terus. Bila terulang terus-terusan. Bisa rugi kita. Alat elektronik kita bisa rusak," katanya, Senin (8/4).
Seharusnya, katanya, jika PLN Bungo hendak melakukan pemadaman, sebaiknya mengumumkan lebih dahulu. Baik melalui media masa, atau menggunakan mobil keliling dengan menggunakan alat pengeras suara.
"Umumkan di media. Jadi kita bisa siap-siap. Terutama untuk memasak. Di sini masyarakat rata-rata masaknya menggunakan listrik semua," ujarnya kesal.
Hal yang sama juga diungkapkan Maria. Menururnya, pada akhir-akhir ini, listrik di Kota Bungo memang sering mati. "Kami bayar tiap bulan. Tapi pelayanan yang kami terima kurang memuaskan," ujarnya.
Humas PLN Bungo, Junaidi mengakui pada Sabtu yang lalu memang ada pemadaman listrik di Bungo. Alasannya karena ada perbaikan jaringan, seperti penebangan pohon yang sudah meyentuh kabel listrik.
"Sebelumnya sudah kami beritahu dan meminta izin kepada Bupati Bungo soal ada pemadaman sementara. Beberapa instansi juga sudah kami beritahu," ujarnya.
Katanya, jika aliran listrik mati sesekali, itu karena adanya gangguan sistem dan jaringan. "Kadang ada plastik yang nyangkut di kabel. Kadang ada hal lain seperti konslet, gardu pecah dan lain sebagainya yang tidak kita duga. Kami minta kepada warga agar bisa mengerti dengan kondisi ini. Sebenarnya kami juga tidak ingin adanya pemadaman," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar